Politik Parlemen
  • Home
  • Polhukam
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Nasional
  • Daerah
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Indeks
Politik Parlemen
  • Home
  • Polhukam
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Nasional
  • Daerah
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Politik Parlemen
No Result
View All Result
Pengamat : Pemudik Butuh Alternatif dan Pemerintah Jamin Keamanan Lintas Sumatera

Pengamat : Pemudik Butuh Alternatif dan Pemerintah Jamin Keamanan Lintas Sumatera

Redaksi by Redaksi
Sabtu, 30 April 2022 | 20:27
in Headline, Nasional, Peristiwa
0
Share on FacebookShare on Twitter

Evaluasi arus mudik 2022 masih terkendala ‘masalah lama’ sebenarnya bisa ditangani oleh pemerintah.

Tumpukan pemudik di jalan tol lintas Jawa sebenarnya bisa dihindarkan jika ada alternatif dan informasi yang akurat.

“Mestinya karena menuju kesana konsentrasinya jalan tol tetapi jangan melupakan jalan non tol.” kata Pengamat transportasi Djoko Setijowardono.

Baca Juga

Lebaran 2022 Pelindo Layani Satu Juta Pemudik

Lebaran 2022 Pelindo Layani Satu Juta Pemudik

Rabu, 11 Mei 2022
Komisi VI DPR: Jasa Marga Harus Pastikan Kenyamanan dan Keamanan Pengguna Jalan Tol Hingga Arus Balik Lebaran Usai

Komisi VI DPR: Jasa Marga Harus Pastikan Kenyamanan dan Keamanan Pengguna Jalan Tol Hingga Arus Balik Lebaran Usai

Rabu, 11 Mei 2022

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan agar pemerintah memfasilitasi masyarakat yang hendak mudik sebaik mungkin.

Puan memaklumi antusiasme warga setelah 2 tahun tidak diperkenankan mudik saat Lebaran. Diperkirakan, akan ada lebih dari 80 juta pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya.

Sebanyak 14 juta di antaranya berasal dari wilayah Jabodetabek.

“Kita memaklumi antusias warga mengingat akibat pandemi Covid-19, sudah 2 tahun masyarakat tidak diperkenankan mudik saat Lebaran. Antusiasme mudik yang tinggi ini harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas,” ujar Puan.

Pemerintah pun mengeluarkan sejumlah perencanaan, antisipasi dan imbauan agar publik mudik lebih awal.

Pengamat perkotaan dan transportasi Yayat Supriatna mengungkapkan antusiasme masyarakat sangat luar biasa.

Terjadi peningkatan yang luar biasa baik untuk tranportasi darat dan laut, utamanya macet parah di jalan tol dan antrean panjang di pelabuhan.

“Memang imbauan pemerintah untuk mudik lebih awal itu bagus, tapi meledaknya pemudik pada akhir bulan Ramadan atau menjelang 2-3 hari menjelang hari lebaran itu memang tidak bisa dihindari, karena perjalanan itu sangat diatur oleh jadwal kerja para pekerja formal,” ujarnya.

Menurutnya, rekayasa lalu-lintas yang kini diterapkan seperti pemberlakuan satu arah (one way/contraflow) memang cukup membantu meski punya dampak.

“Pola one-way atau contraflow kontrak untuk beberapa saat sangat membantu di jalan tol, tapi menjadi beban di jalan arteri,” tegasnya.

Padahal menurutnya, jalan arteri atau alternatif tidak sebagus jalan tol. Begitu juga fasilitas dan sumber daya penunjang di jalan arteri tidak sesigap dan sebaik jalan tol.

Padahal beban jalan jalan arteri lebih berat daripada jalan tol dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang kompleks. Apalagi jika jalan arteri harus memikul beban arus mudik.

Pelabuhan Merak juga menjadi sorotan dengan antrean yang cukup panjang.

Operator jalan tol menyarankan pemudik untuk menunggu di rest area terlebih dahulu.

Tetapi hal itu juga tidak ada kejelasan terkait waktu tunggu masuk pelabuhan.

“Memang harus diakui informasi tentang kepastian kapan dibuka sangat situasional, sehingga banyak orang yang berada di tengah jalan tiba-tiba terjebak,” sambungnya.

Meski demikian, Yayat mengapresiasi kerja keras Korlantas Polri, Kemenhub, dan operator jalan tol. Namu menurutnya saat ini yang paling diperhatikan adalah partisipasi, pengertian, dan pemahaman bersama.

“Antisipasi, gagasan, konsep sudah disiapkan, bahkan terkait dengan jumlah pemudik pun semua sudah dihitung, semua sudah diperkirakan. Tetapi yang harus dilihat antara konsep dan gagasan dengan praktiknya masih ada gap (kesenjangan), misalnya informasi dan komunikasi. Itu yang paling penting,” tegasnya.

Yayat meminta semua orang harus lebih banyak bersabar dan mencari informasi akurat terkait perjalanan. Ia juga menyarankan agar masyarakat membuat perencanaan matang terkait keberangkatan, sehingga tidak terjebak kemacetan saat puncak arus mudik.

“Semua orang dalam kondisi ini memang diminta harus banyak bersabar dan memang harus dapat informasi yang akurat. Jadi dia bisa mempersiapkan perjalanan, bisa lebih pasti,” pungkasnya.


Djoko menambahkan, berdasarkan pengalaman pribadinya, pemudik yang memilih jalur non tol pada tanggal 27,28 dan 29 malam perjalanannya relatif lancar.

Tingginya volume kendaraan di jalan tol sebenarnya bisa dihindari jika pemerintah dan stakeholder seperti Jasa Marga dan Kemenhub terus memberikan informasi yang akurat dan terkini.

“Antisipasi jalan tol penuh, ya suruh keluar saja, atau diberi informasi, ini jalan tol sudah penuh Anda menunda keberangkatan. Terus berikan informasi,” kata Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.

Sejauh ini kata dia, informasi yang diberikan pada media masih minim, juga penyampaian kondisi di lapangan berupa teks dan suara yang kadang terlewat oleh pemudik.

Problem lain di jalan tol adalah antrian pada gate dan kapasitas rest area.

“Mesti kalau di jalan tol dia lelah, tidak bisa masuk rest dan di akan ke bahu jalan istirahat. Ke bahu jalan peristirahatan, bahaya kan,” kata Djoko.

Namun dia berharap tahun depan kondisinya tidak seperti ini lagi karena akan diberlakukan Multi Lane Free Flow.

Di armada penyebrangan, khususnya di Pelabuhan Merak, kata Djoko, mayoritas pemudik memilih menyebrang malam karena alasan keamanan.

“Pagi sepi, cuma sepertiga. Alasan malam, karena alasan keamanan, jadi pemudik butuh jaminan keamanan di Sumatera. Kalau dijamin mereka akan mau.” sebut Djoko.

Kalau ada jaminan keamanan selanjutnya mengatur pola keberangkatan. Karena sekarang sudah online, lebih mudah, jika tiket habis malam, online, otomatis kan pindah. Namun sampai sekarang pemerintah tidak berani jamin.

Djoko mengatakan, jaringan jalan untuk Pulau Jawa sudah lebih baik, kesiapan, jalan nasional sebelum lebaran sudah mulus, penerangan jalan cukup, sehingga Pulau Jawa relatif aman. Sementara jalur Sumatera, meski sudah bagus namun belum aman.

Satu hal lagi yang disoroti Djoko adalah tidak adanya transportasi di pedesaan.


“(pemudik ) Naik motor karena di daerah angkutan pedesaan tidak ada. Tugas pemerintah untuk memperbaiki. “ sebut Djoko. Dia juga mengingatkan perlunya membagi armada mudik gratis ke Sumatera.

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Hari Raya Idul FitriLibur LebaranPemudikPulau Jawa
Share1Tweet1Send
Previous Post

Hadiri Diskusi APIB, LaNyalla Dapat Penghargaan Pejabat Pro Rakyat

Next Post

Puan Datangi DPC PDIP Sragen, Kader Banteng Teriakkan “Mbak Puan Presiden!”

Berita Terkait

Soal Insiden Tewasnya Brigadir J, Presiden: Ungkap Kebenaran Apa Adanya

Soal Insiden Tewasnya Brigadir J, Presiden: Ungkap Kebenaran Apa Adanya

by Redaksi
Selasa, 9 Agustus 2022
0

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan ketegasannya terkait dengan kasus penembakan anggota Polri yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat...

Menkeu : Komitmen Indonesia Membangun SDM Tidak Dapat Dinegosiasikan

Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut di Tengah Ketidakpastian Global

by Redaksi
Selasa, 9 Agustus 2022
0

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa saat ini perekonomian Indonesia terus menunjukkan pemulihan di tengah berbagai risiko dan...

Pemuda Sumut Kecam Perusakan Baliho Puan Presiden 2024

Pemuda Sumut Kecam Perusakan Baliho Puan Presiden 2024

by Redaksi
Selasa, 9 Agustus 2022
0

Salah satu tokoh pemuda Sumatera Utara Alwi Hasbi Silalahi mengecam perusakan baliho Puan Maharani di kota Medan. "Sangat disayangkan sekali...

Menkeu: APBN 2023 Dirancang Fleksibel Hadapi Gejolak Perekonomian Global

Menkeu : APBN 2023 Dirancang Fleksibel Hadapi Gejolak Perekonomian dan Ketidakpastian Global

by Redaksi
Selasa, 9 Agustus 2022
0

Dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang telah diselenggarakan pada Senin (08/08), Pemerintah mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)...

Next Post
DPR Komitmen Tuntaskan Sejumlah RUU Prioritas Tahun 2022

Puan Datangi DPC PDIP Sragen, Kader Banteng Teriakkan “Mbak Puan Presiden!”

Discussion about this post

Politik Parlemen

  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© 2021 Politik Parlemen

No Result
View All Result
  • Polhukam
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Nasional
  • Daerah
  • Peristiwa

© 2021 Politik Parlemen

%d blogger menyukai ini: